Ayat Inti : “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.” 1 Petrus 2:21-22 {ITB}

Kristus adalah teladan kita dalam segala hal. Di bawah pemeliharaan Tuhan, awal kehidupan-Nya dilalui di Nazaret, sebuah tempat dimana para penduduknya memiliki karakter yang terus-menerus mencobai-Nya, dan penting bagi-Nya untuk dijaga untuk tetap kudus dan tak bercela di tengah-tengah banyaknya dosa dan kejahatan. Kristus tidak memilih sendiri tempat ini. Bapa-Nya yang di surgalah yang memilih tempat ini bagi-Nya, dimana karakter-Nya akan teruji dan ditempa melalui berbagai cara. Masa muda Kristus menjadi sasaran dari cobaan, kesusahan, dan konflik yang hebat, sehingga Ia dapat mengembangkan karakter sempurna yang membuat-Nya menjadi teladan yang sempurna bagi anak-anak, orang muda, dan orang dewasa.

Kehidupan Kristus dirancang untuk memperlihatkan bahwa kekudusan, ketahanan, dan keteguhan prinsip tidaklah tergantung pada kehidupan yang terbebas dari kesusahan, kemiskinan, dan kesesakan. Pencobaan-pencobaan dan banyak penderitaan yang dikeluhkan oleh para orang muda, ditanggung oleh Kristus tanpa bersungut. Disiplin seperti inilah yang sesungguhnya dibutuhkan oleh orang muda, yang akan menghasilkan keteguhan kepada karakter mereka dan menjadikan mereka serupa dengan Kristus, kuat di dalam roh untuk melawan godaan. Jika mereka menjauhi pengaruh dari orang-orang yang membawa mereka ke jalan yang sesat dan merusak moral mereka, mereka tidak akan dikalahkan oleh alat-alat yang setan gunakan. Melalui doa setiap hari kepada Tuhan, mereka akan memiliki hikmat dan kasih karunia daripada-Nya untuk menanggung banyak konflik dan kenyataan hidup yang berat, dan keluar dengan kemenangan. Kesetiaan dan ketenangan pikiran hanya dapat dipertahankan dengan berjaga-jaga dan berdoa. Kehidupan Kristus merupakan sebuah teladan dari semangat ketekunan, yang tidak diizinkan menjadi lemah oleh karena celaan, ejekan, penderitaan, ataupun kesusahan. Dan hanya dalam keadaan dimana para orang muda dapat memelihara integritas karakter yang tabah dalam menanggung keputusasaan itulah, ketahanan, kestabilan, dan kekuatan mereka bertambah, sehingga mereka pun menjadi kuat di dalam roh.