Ayat Inti : “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” Pengkhotbah 12:13 {ITB}
Salomo menceritakan kepada kita kisahnya dalam mencari kebahagiaan. Ia melakukan pengejaran ilmu pengetahuan; memuaskan kecintaannya untuk kesenangan; menjalankan berbagai macam usaha, dikelilingi oleh kemegahan yang mempesona dari kehidupan di istana.
Salomo duduk di atas takhta gading, yang undakannya terbuat dari emas murni, dan diapit oleh enam patung singa emas. Matanya tertuju kepada taman yang indah dan terawat di hadapannya. Taman ini merupakan wujud dari keindahan, yang disusun untuk sebisa mungkin menyerupai Taman Eden. Pepohonan, perdu, dan bunga-bunga pilihan dari setiap jenis dibawa dari tanah asing untuk mempercantik taman ini. Burung-burung dari setiap jenis dan corak melintasi udara dari pohon yang satu ke pohon yang lainnya, menceriakan taman dengan kicauan merdu mereka. Para pelayan yang masih belia, berpakaian dengan indah– siap menanti untuk mengikuti perintah Salomo sekecil apapun. Pesta pora, musik, olahraga, dan permainan dirancang untuk waktu senggangnya dengan banyak sekali uang yang dikeluarkan.
Namun semuanya itu tidak membawa kebahagiaan bagi sang raja… Foya-foya sudah tidak menarik lagi bagi Salomo yang tadinya muda dan rupawan. Sang raja telah kehilangan keremajaannya. Dahinya berkerut karena pikiran dan ketidakbahagiaan… Bibirnya selalu siap mencela apapun atau siapapun yang melakukan penyimpangan terhadap perintahnya, sekecil apapun.
Syarafnya yang rusak dan tubuhnya yang lelah menunjukkan hasil dari pelanggaran terhadap hukum alam. Ia mengakui telah menyia-nyiakan kehidupan, sebuah pengejaran kebahagiaan yang tidak pernah berhasil.
Jalan sesungguhnya menuju kebahagiaan selalu sama sepanjang masa. Kesetiaan dalam melakukan hal baik akan membawa kepada kehormatan, kebahagiaan, dan hidup kekal.