Ayat Inti : “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.” Mazmur 37:3 {ITB}
Kebahagiaan sejati hanya ditemukan di dalam menjadi baik dan melakukan hal yang baik. Kenikmatan yang murni dan tertinggi datang kepada mereka yang melakukan tanggung jawab yang diberikan dengan setia.
Kepada semuanya, Kristus telah memberikan pekerjaan pelayanan. Dia adalah Raja Kemuliaan, tapi Ia berkata, “Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” Dia adalah Penguasa Surga, namun Ia rela menyetujui untuk datang ke dunia ini demi melakukan pekerjaan yang diberikan Bapa kepada-Nya. Ia menghargai pekerjaan-Nya. Supaya Ia dapat memberikan kita teladan dalam ketekunan, Ia bekerja dengan tangan-Nya sebagai tukang kayu. Sejak usia yang sangat muda Ia mengambil bagian dalam mencukupi kebutuhan keluarga-Nya. Ia menyadari bahwa Ia merupakan bagian dari keluarga-Nya, dan bersedia menanggung beban yang menjadi bagian-Nya.
Anak-anak dan orang muda hendaklah gemar dalam meringankan pekerjaan ayah atau ibu mereka, menunjukkan simpati yang tidak mementingkan diri sendiri di dalam rumah. Saat mereka dengan ceria mengangkat beban yang menjadi bagian mereka, mereka sedang menerima didikan yang akan memposisikan mereka pada kedudukan yang dipercayai dan berguna. Setiap tahun mereka membuat kemajuan yang tetap, dengan perlahan tetapi pasti menanggalkan kenaifan masa kanak-kanak mereka menuju pengalaman masa dewasa. Dalam kesetiaan melakukan pekerjaan rumah yang sederhana, anak-anak meletakkan dasar bagi keunggulan mental, moral, dan spiritual.
Kekayaan dan kemalasan memang dianggap oleh sebagian orang sebagai berkat; namun mereka yang selalu sibuk dan bersukacita menjalankan tugas keseharian mereka, merupakan kelompok orang yang paling bahagia dan menikmati kesehatan yang terbaik. Kelelahan sehat yang dihasilkan dari bekerja secara teratur akan memberikan mereka tidur yang menyegarkan. Kalimat yang berkata bahwa manusia harus bekerja keras mencari nafkah, dan janji akan kebahagiaan dan kemuliaan masa depan – berasal dari takhta yang sama, dan keduanya merupakan berkat.