Ayat Inti : “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.” Yohanes 13:34 {ITB}
Nilai dari kesantunan sangatlah kurang dihargai. Banyak orang yang baik hati namun kurang baik tata kramanya. Banyak yang memegang kehormatan melalui ketulusan dan kejujuran mereka, namun sayangnya kurang ramah. Kekurangan ini mengganggu kebahagiaan mereka sendiri dan menjauhkan mereka dari pelayanan terhadap sesama. Banyak pengalaman hidup yang manis dan paling bermanfaat, seringkali dikorbankan oleh orang-orang yang kurang santun, yang tidak memikirkan akibatnya.
Alkitab memberikan kepada kita contoh-contoh nyata dalam menjalankan kesantunan yang benar. Abraham merupakan seorang pengikut Tuhan. Saat ia mendirikan tendanya, ia pun membangun mezbah korban persembahan dan mengundang Tuhan untuk tinggal bersamanya. Abraham merupakan seseorang yang santun. Kehidupannya tidak dinodai dengan keegoisan, yang sangat dibenci dalam bentuk karakter apapun dan terkutuk di hadapan Tuhan. Lihatlah sikapnya ketika akan berpisah dengan Lot. Walaupun Lot merupakan keponakannya, dan jauh lebih muda daripada dirinya, dan pilihan tanah pertama merupakan hak Abraham – kesantunan membawanya untuk mengesampingkan haknya, dan ia mengizinkan Lot memilih terlebih dahulu bagian tanah manakah yang ia inginkan. Lihatlah saat ia menyambut tiga pengelana di hari yang terik, dan bagaimana ia bersegera menyediakan apa yang mereka butuhkan. Perhatikanlah juga Abraham ketika terlibat dalam sebuah transaksi bisnis dengan bani Het, untuk membeli sebuah kuburan bagi Sara. Dalam dukanya, ia pun tidak lupa untuk bersikap santun. Ia bersujud kepada bani Het, walaupun ia adalah orang pilihan Tuhan. Abraham mengetahui arti dari kesopanan yang sejati, dan bagaimana hal ini dibutuhkan dalam interaksi manusia dengan sesamanya.
Hendaklah kita selalu menyangkal diri… menanti-nantikan kesempatan untuk menghibur orang lain, meringankan dan melepaskan duka dan beban mereka melalui kebaikan dan perbuatan kasih. Kesantunan yang dilakukan dengan seksama dan dimulai dari dalam keluarga kita, akan menyebar keluar dari lingkaran keluarga – membantu menambah jumlah kebahagiaan hidup.