Ayat Inti : “Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.” Titus 3:2 {ITB}

Inti dari kesopansantunan yang sejati adalah tenggang rasa terhadap orang lain. Pendidikan yang penting dan abadi adalah pendidikan yang meningkatkan simpati dan menumbuhkan kebaikan universal. Apa yang disebut kebudayaan – namun tidak menjadikan seorang muda hormat terhadap orang tuanya, menghargai keunggulan mereka, sabar menghadapi kekurangan mereka, dan mau menolong kebutuhan mereka; apa yang tidak membentuknya menjadi pribadi yang bertenggang rasa dan lembut, murah hati dan ringan tangan terhadap orang muda, tua, dan yang membutuhkan, serta santun terhadap semua orang – merupakan sebuah kegagalan.

Pemurnian pikiran dan perilaku yang sebenarnya, jauh lebih baik dipelajari di sekolah Ilahi dibandingkan melalui observasi apapun terhadap aturan yang sudah ada. Kasih Tuhan yang melingkupi hati akan memberi sentuhan pemurnian terhadap karakter yang membentuknya menjadi serupa dengan karakter Tuhan. Pendidikan ini memberikan kehormatan sorgawi dan rasa santun. Hal tersebut menghasilkan watak yang manis dan perilaku lemah lembut yang tidak akan bisa disamai oleh polesan dangkal dari masyarakat modern.

Alkitab memerintahkan kesantunan, dan memberikan banyak ilustrasi dari semangat yang tidak mementingkan diri sendiri, anugerah yang lembut, kesabaran yang menawan – yang mencirikan kesopanan yang sejati. Hal-hal ini tidak lain merupakan refleksi karakter Kristus. Semua kelembutan yang sesungguhnya dan peradaban di dunia, bahkan di antara orang-orang yang tidak mengenal nama-Nya, datang daripada-Nya. Tuhan rindu agar karakterisktik ini dapat direfleksikan secara sempurna di dalam anak-anak-Nya. Adalah merupakan tujuan Tuhan agar semua orang dapat melihat keindahan-Nya di dalam diri kita.

Betapa sinar kelembutan dan keindahan terpancar dalam kehidupan sehari-hari Sang Juruselamat kita! Betapa kehadiran-Nya mengalirkan kemanisan! Orang-orang yang memiliki Kristus di dalam dirinya akan dilingkupi oleh atmosfer Ilahi. Jubah putih kekudusan mereka akan semerbak dengan wewangian dari taman Tuhan.