Ayat Inti : “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.” Yesaya 26:3 {ITB}

Ada banyak orang yang hatinya terluka memikul beban pikiran hanya karena mereka berusaha mencapai standar yang dunia ciptakan. Mereka memilih pekerjaan duniawi, menanggung beban perkara duniawi, dan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan duniawi. Demikianlah karakter mereka dirusak dan kehidupan mereka dibuat kelelahan. Hanya untuk memuaskan ambisi dan nafsu duniawi, mereka melukai hati nurani dan mendatangkan beban penyesalan tambahan bagi diri mereka. Kekhawatiran konstan menghabiskan kekuatan hidup mereka. Tuhan kita rindu agar mereka mengesampingkan ikatan kuk ini. Ia mengundang mereka untuk menerima kuk-Nya. Ia berkata, “Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Matius 11:30. Ia menawarkan mereka untuk mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan janji-Nya adalah semua yang mereka butuhkan di dalam hidup ini akan ditambahkan kepada mereka. Kekhawatiran itu membutakan sehingga kita tidak mampu melihat masa depan; tetapi Yesus melihat kesudahan dari permulaan. Dalam setiap kesulitan, Ia memiliki jalan-Nya yang dipersiapkan untuk memberi kelegaan. Bapa kita di Surga memiliki ribuan cara yang tidak kita ketahui untuk memenuhi apa yang kita butuhkan. Mereka yang menerima bahwa prinsip dalam melayani dan menghormati Tuhan yang Maha Tinggi adalah yang terutama akan melihat kebingungan dimusnahkan dan menemukan jalur yang bersih di hadapan mereka…

Di dalam hati Kristus, di mana terdapat keselarasan sempurna dengan takhta Tuhan, ada damai sejahtera. Ia tidak pernah berbangga hati oleh karena sorak-sorai, maupun berputus asa oleh karena celaan dan kekecewaan. Di tengah-tengah pertentangan hebat dan perlakuan yang paling kejam pun Ia masih memiliki hati yang teguh.

Kebahagiaan sejati ditemukan di dalam pengenalan akan Kristus… Mereka – yang menerima Kristus dalam firman-Nya, menyerahkan jiwa mereka pada pemeliharaan-Nya, dan memberikan kehidupan mereka di bawah kuasa-Nya – akan menemukan damai dan ketenangan. Tak ada satu hal pun di dunia ini yang mampu membuat mereka sedih ketika Yesus membuat mereka bersukacita oleh karena hadirat-Nya.

*** Cinta akan diri sendirilah yang membawa kegelisahan.