Ayat Inti : “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” Markus 10:45 {ITB}

Banyak orang yang merasa bahwa menjadi sebuah kehormatan besar untuk mengunjungi tempat kehidupan Kristus di dunia, untuk berjalan di mana Dia melangkah, untuk melihat danau yang mana di pinggirnya Yesus suka mengajar, dan bukit-bukit dan lembah-lembah di mana mata-Nya sering kali memandang. Tetapi kita tidak perlu untuk pergi ke Nazaret, Kapernaum, atau Betania, untuk berjalan mengikuti langkah-langkah Yesus. Kita akan menemukan jejak kaki-Nya di samping tempat tidur orang sakit, gubuk-gubuk orang miskin, di gang yang ramai di kota besar, dan di semua tempat di mana ada hati manusia yang memerlukan penghiburan. Jika kita melakukan apa yang Yesus lakukan di dunia, kita akan berjalan mengikuti langkah-langkah-Nya.

Jutaan demi jutaan jiwa manusia yang siap untuk binasa, terikat pada rantai-rantai ketidakpedulian dan dosa, bahkan tidak pernah sekalipun mendengar mengenai kasih Kristus bagi mereka. Jika situasi kita dan mereka diputar balik, apakah yang kita mau supaya mereka lakukan bagi kita? Semua orang ini, sejauh yang sanggup kita lakukan, kita berada di bawah kewajiban yang paling khidmat untuk melakukan sesuatu bagi mereka. Aturan hidup Kristus, yang mana masing-masing dari kita dapat berdiri atau jatuh dalam penghakiman, adalah, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Matius 7:12.

Sang Juruselamat telah memberikan nyawa-Nya yang berharga untuk mendirikan gereja yang sanggup menolong jiwa-jiwa yang berduka dan tergoda. Orang-orang yang percaya ini bisa saja miskin, tidak berpendidikan, dan tidak terkenal; tetapi di dalam Kristus mereka bisa bekerja di rumah, di lingkungan sekitar, di gereja, dan bahkan di “daerah-daerah yang lebih jauh” (2 Korintus 10:16), yang hasilnya akan menjangkau luas sampai ke kekekalan.

Karena pekerjaan ini diabaikanlah, sehingga banyak murid yang masih muda tidak pernah maju melampaui pengalaman Kristiani pada umumnya. Terang yang bersinar di dalam hati mereka ketika Yesus berkata kepada mereka, “Dosamu sudah diampuni” (Matius 9:2), dapat dijaga supaya tetap bersinar dengan menolong orang-orang yang membutuhkan. Tenaga yang tidak bisa diam yang sering kali menjadi sumber bencana bagi orang muda, dapat diarahkan ke saluran yang akan mengalir menjadi saluran berkat. Diri sendiri akan terlupakan dalam usaha yang sungguh-sungguh untuk berbuat baik bagi sesama.