Ayat Inti : “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Kolose 4:6 {ITB}
Suara adalah talenta yang dipercayakan, dan harus digunakan untuk membantu dan memberikan dukungan yang menguatkan bagi sesama kita. Jika orang tua mengasihi Tuhan dan mengikuti cara-Nya untuk mendisiplin dan menilai anak-anak mereka, maka dari bahasa yang mereka sampaikan… akan terdengar karakter yang baik, tulus, dan mendidik. Baik ketika mereka di dalam atau pun di luar rumah, kata-kata mereka akan dipilih dengan tepat.
Sekolah terbaik untuk ekspresi berbicara adalah di rumah. Pelajarilah agar dalam segala hal, bukan untuk menjadi mengesalkan, namun untuk melatih suara yang lembut, penuh kepekaan dan jelas… Para ibu sudah semestinya bersikap seperti Kristus, mengucapkan perkataan-perkataan yang lembut dan penuh kasih di dalam rumah.
Budaya kebenaran dan penggunaan kekuatan dari perkataan akan berkaitan dengan setiap aspek kehidupan kita sebagai umat Kristen; hal tersebut akan ada di dalam rumah kita dan di dalam segala bentuk komunikasi kita dengan semua orang. Hendaklah kita membiasakan diri untuk berbicara dalam nada yang menyenangkan, dalam bahasa yang benar dan bersih, menggunakan kata-kata yang penuh kebaikan dan kesantunan. Perkataan yang manis dan menyenangkan adalah seperti tetes-tetes embun yang jatuh dengan lembut menyejukkan jiwa. Alkitab berkata tentang Kristus, bahwa kemurahan tercurah pada bibir-Nya, sehingga dengan perkataan-Nya, Ia dapat memberi semangan baru kepada orang yang letih lesu. Dan Tuhan pun mengajak kita, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih,” “supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Kolose 4:6 dan Efesus 4:29. Jika kita mengikuti teladan Kristus dalam berbuat baik, banyak hati akan terbuka bagi kita seperti hati-hati yang terbuka bagi Kristus.
Tidak dengan kasar, namun dengan hikmat yang lahir dari kasih Tuhan, kita bisa memberitahu orang-orang mengenai Dia yang paling indah dari segalanya. Satu-satunya yang disebut “di mana segala sesuatu padanya menarik.” Inilah pekerjaan yang paling mulia dimana kita bisa menerapkan talenta berbicara.
Perkataan dan perbuatan yang benar memiliki pengaruh baik yang jauh lebih kuat dibandingkan semua khotbah yang disampaikan di mimbar.