Ayat Inti : “Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka.” Yesaya 54:13 {ITB}

Rumah anda adalah seperti dunia kecil. Anda sendiri yang harus memutuskan apakah anak-anak anda akan memilih untuk menyembah Tuhan atau menyembah Mamon, kehidupan kekal atau kematian kekal.

Sama seperti para bapa di zaman Alkitab, mereka yang mengaku mengasihi Tuhan akan mendirikan mezbah kepadaNya setiap kali mereka mendirikan tenda. Hendaknya para bapak, sebagai imam didalam keluarga, mempersembahkan di atas mezbah Tuhan korban pagi dan petang, sementara istri dan anak-anak bersatu dalam doa dan pujian. Didalam keluarga yang demikian, Yesus akan senang untuk tinggal.

Dari setiap keluarga Kristen haruslah terpancar terang yang kudus. Kasih harus dinyatakan disetiap tindakan. Kasih harus mengalir disemua aktivitas keluarga, yang ditunjukkan dalam kebaikan, kelemahlembutan, dan kesopanan yang tidak mementingkan diri sendiri. Ada rumah-rumah dimana prinsip ini dilakukan—rumah dimana Tuhan disembah dan kasih yang sejati bertakhta. Dari rumah-rumah tersebut, doa pagi dan petang naik kepada Tuhan sebagai bau-bauan yang harum, lalu kemurahan dan berkatNya turun seperti embun pagi ke atas mereka yang berdoa.

Mari kita arahkan mata kita pada pintu bait suci yang terbuka di atas sana, dimana sinar kemuliaan Tuhan terpancar pada wajah Yesus, yang “sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.” (Ibrani 7:25)

Jiwa akan terangkat lebih dekat kepada surga melalui puji-pujian. Tuhan disembah dengan nyanyian dan musik di surga, dan ketika kita mengungkapkan rasa bersyukur kita, penyembahan kita akan menyerupai penyembahan penghuni surgawi. “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan” Tuhan. (Mazmur 50:23) Mari kita datang ke hadapan Pencipta kita dengan sukacita dan hormat, dengan “nyanyian syukur, dan lagu yang nyaring”. (Yesaya 51:3)