Ayat Inti : “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita.” Yohanes 17:21 {ITB}
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.” Dapatkah kita membayangkan hubungan yang lebih intim dengan Kristus daripada ini? Serat-serat di ranting hampir identik dengan serat-serat dari pokok anggur. Hubungan kehidupan, kekuatan, dan keberhasilan dari batang ke ranting tidak terhalang dan berlangsung terus-menerus. Akar mengirimkan makanan melalui cabang. Demikianlah hubungan setiap orang beriman kepada Kristus. Dia tinggal di dalam Kristus, dan menarik makanan-nya dari Kristus.
Hubungan rohani ini hanya dapat dibentuk dengan latihan iman secara pribadi. Iman ini harus mengungkapkan pilihan utama, ketergantungan yang sempurna, dan segenap penyucian dalam diri kita. Kehendak kita harus diserahkan seluruhnya kepada kehendak ilahi; perasaan kita, keinginan, perhatian, dan kehormatan, yang diidentifikasikan dengan kemajuan kerajaan Kristus dan kehormatan perkara-Nya. Kita akan terus-menerus menerima kasih karunia dari-Nya, dan Kristus menerima rasa syukur kita.
Ketika keintiman hubungan dan persekutuan kita dengan Kristus terbentuk, dosa-dosa kita diletakkan pada Kristus, kebenaran-Nya yang diperhitungkan kepada kita. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” {2 Korintus 5:21} Kita memiliki akses kepada Tuhan melalui Dia; kita diterima melalui Dia yang dikasihi Tuhan. Siapa pun yang dengan kata-kata atau perbuatan melukai seorang percaya juga melukai Yesus. Siapa pun yang memberikan secangkir air dingin kepada seorang murid karena dia adalah anak Tuhan, akan dianggap oleh Kristus seolah-olah telah memberikan itu kepada-Nya.
Yesus Kristus memberikan sebuah lambang yang begitu indah ini mengenai hubungan-Nya dengan orang percaya ketika Dia hendak meninggalkan murid-murid-Nya. Sebuah persekutuan dengan Kristus oleh iman yang hidup adalah persekutuan yang terus-menerus; setiap ikatan yang lain harus putus. Orang percaya yang sejati memilih Kristus sebagai yang pertama dan terakhir, dan yang terbaik dalam segala hal.