Ayat Inti : “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” 1 Tesalonika 4:16-18 {ITB}

Yesus segera datang, datang dengan awan dan kemuliaan-Nya. Betapa banyak malaikat yang bersinar akan hadir bersama-Nya. Dia akan datang untuk menghormati mereka yang telah mengasihi dan menuruti perintah-Nya, dan membawa mereka kepada-Nya. Dia tidak melupakan mereka atau janji-Nya.

Di sebelah Timur tampak sebuah awan hitam kecil. Umat Tuhan tahu bahwa ini menjadi tanda Anak Manusia. Dalam keheningan yang khidmat, mereka memandang sebagaimana hal itu semakin mendekati bumi, hingga tampak bahwa hal itu adalah sebuah awan putih besar, dengan dasar kemuliaan seperti api yang melahap-lahap, dan di atasnya sebuah pelangi perjanjian. Yesus ada diatasnya sebagai penguasa yang perkasa.

Sebagaimana awan yang hidup ini datang lebih dekat, setiap mata memandang Pangeran kehidupan. Tidak ada mahkota duri lagi sekarang yang merusak kepala-Nya suci, tetapi sebuah mahkota kemuliaan terletak pada alis-Nya yang kudus. Wajah-Nya mengalahkan kecerahan menyilaukan matahari siang. “Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.” Wahyu 19:16. Langit tergulung seperti gulungan surat, bumi gemetar di hadapan-Nya, dan setiap gunung dan pulau dipindahkan dari tempatnya.

Di tengah bumi yang terguncang, kilatan petir, dan gemuruh guntur, suara Anak Allah memanggil balik orang-orang kudus yang tidur. Sejauh panjang dan luasnya bumi, orang mati akan mendengar suara itu, dan mereka yang mendengarnya akan hidup. Semuanya bangkit dengan kesegaran dan semangat orang muda yang abadi.

Orang benar yang masih hidup diubahkan “dalam sekejap mata.” Pada suara Tuhan, mereka dimuliakan; sekarang mereka dibuat abadi, dan orang-orang kudus bangkit untuk menemui Tuhannya di udara. Oh, betapa sebuah pertemuan yang mulia!