Ayat Inti : “Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.” Mazmur 16:8-9 {ITB}
Seorang Kristen sewajarnya hidup dekat dengan Tuhan sehingga ia dapat hidup dengan hal-hal yang sempurna, “[dipenuhi] dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” Filipi 1:11. Hendaklah hatinya selaras dengan rasa syukur dan pujian. Ia harus selalu siap untuk menaikkan syukur atas berkat-berkat yang ia terima, mengingat yang telah mengatakan, “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku.” Mazmur 50:23.
Adalah tugas setiap orang untuk menumbuhkan kegembiraan, bukannya merenungi masalah dan hal-hal yang menyedihkan. Banyak orang yang tidak hanya menjadikan diri mereka malang dengan cara seperti ini, tapi juga mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan mereka oleh imajinasi yang menakutkan. Ada hal yang tidak menyenangkan di dalam hidup mereka, dan raut wajah mereka yang terus-menerus cemberut menyatakan dengan lebih jelas daripada kata-kata apapun akan ketidakpuasan mereka. Emosi yang menyedihkan ini merupakan serangan luar biasa bagi kesehatan mereka, karena dengan menghambat proses pencernaan, penyerapan nutrisi akan terganggu. Dukacita dan kecemasan tidak bisa menyelesaikan masalah apapun, namun hal-hal ini dapat menimbulkan bahaya yang besar. Sebaliknya, keceriaan dan harapan, yang juga menerangi jalan orang lain, “menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” Amsal 4:22.
Kristus datang untuk memulihkan dunia yang telah dihancurkan oleh dosa kepada keindahannya yang semula. Di dunia baru tidak akan ada dosa maupun sakit-penyakit. Tubuh pun akan dipulihkan kepada kesempurnaan awalnya. Kita akan mengenakan gambar dan rupa Tuhan kita yang tidak bercacat.
Perkembangan karakter Kristen yang mengacu kepada kesempurnaan ini, merupakan sebuah pertumbuhan menuju keindahan. Seiring hati kita diubahkan dengan pembaharuan budi, anugerah Roh Kudus akan meninggalkan secercah rona di wajah kita, yang mengekspresikan pemurnian, kehalusan, damai sejahtera, kebajikan, serta kasih yang murni dan lembut yang bertakhta di dalam hati.
“Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan.” Efesus 5:20.