Ayat Inti : “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan–dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,  supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.” Efesus 2:4-7 {ITB}

Kita tidak akan pernah mengerti arti “kasih karunia” jika kita tidak pernah jatuh. Tuhan mengasihi para malaikat tak berdosa yang melakukan pekerjaan-Nya dan taat terhadap semua perintah-Nya, tetapi Ia tidak menganugerahkan kasih karunia kepada mereka. Para makhluk surgawi ini tidak tahu apa-apa tentang kasih karunia; mereka tidak pernah membutuhkannya, karena mereka tidak pernah melakukan dosa. Kasih karunia adalah sebuah karakteristik Tuhan yang ditunjukan bagi manusia yang tidak layak. Kita tidak memintanya, tetapi kasih karunialah yang datang untuk mencari kita. Tuhan bersukacita untuk menganugerahkan kasih karunia ini bagi setiap orang yang menginginkannya, bukan karena kita layak, namun malahan karena kita sungguh tidak layak. Kebutuhan kita adalah kualifikasi yang akan memberikan kita jaminan bahwa kita akan menerima anugerah ini.

Tetapi Tuhan tidak menggunakan kasih karunia ini untuk menjadikan hukum-Nya tidak berfungsi, atau untuk menggantikan perintah-perintah-Nya. “TUHAN sangat berkenan akan kebenaran-Nya; Ia akan memperbesar hukumnya, dan membuatnya terhormat.” (Terjemahan bebas dari Yesaya 42:21 versi KJV). Hukum-hukum-Nya adalah kebenaran…

Kasih karunia Tuhan dan hukum kerajaan-Nya ada dalam keselarasan yang sempurna; keduanya berjalan bergandengan tangan. Kasih karunia-Nya memungkinkan kita untuk mendekat kepada-Nya melalui iman. Dengan menerimanya, dan membiarkan kasih karunia itu bekerja di dalam kehidupan kita, kita menyaksikan keabsahan hukum-Nya; kita memuliakan perintah-Nya dan menjadikan pengajaran-Nya mulia dengan melaksanakan prinsip-prinsipnya yang hidup.

Bagaimana kita bisa bersaksi bagi Tuhan?… Dengan hidup kudus, taat sepenuh hati kepada perintah-Nya. Jika kita mengizinkan-Nya, Tuhan akan menyatakan Diri-Nya di dalam kita, dan kita akan menjadi saksi-Nya, di hadapan surga dan di hadapan dunia murtad yang mematahkan hukum Tuhan, akan kuasa penebusan.

Hanya ada satu kuasa yang mampu untuk menjadikan kita serupa dengan Kristus, yang mampu membuat kita bertahan dan menjadikan kita setia. Hal itu adalah kasih karunia Tuhan yang datang kepada kita melalui ketaatan kita kepada perintah Tuhan.