Ayat Inti : “Orang baik dikenan TUHAN.” Amsal 12:2 {ITB}

Kebaikan yang tulus diperhitungkan sebagai keagungan sejati oleh Surga. Kondisi dari kasih seseorang menentukan nilai manusia tersebut. Seseorang bisa saja memiliki harta dan kepintaran, tetapi tetap dianggap tidak berharga karena sinar kebaikan tidak pernah berkobar di dalam hatinya.

Kebaikan merupakan hasil dari kuasa Ilahi yang mengubahkan sifat alami manusia. Dengan percaya kepada Kristus, umat berdosa yang telah ditebus olehNya bisa memperoleh iman yang bekerja karena kasih dan hal ini memurnikan jiwa dari segala kecemaran. Kemudian karakter seperti Kristus akan terlihat: karena dengan memandang kepada Kristus, manusia dapat diubahkan menjadi serupa dengan gambar yang sama dari kemuliaan menuju kemuliaan, dari karakter menuju karakter. Buah yang baik dihasilkan. Karakter dibentuk sesuai dengan rupa ilahi, dan integritas, kejujuran, dan kebajikan yang sejati diwujudkan dalam diri orang yang berdosa.

Tuhan telah menempatkan setiap manusia dalam ujian dan cobaan. Ia ingin membuktikan dan menguji kita, untuk mengetahui apakah kita akan menjadi baik dan melakukan kebaikan di dalam kehidupan ini, untuk mengetahui jika dia dapat mempercayakan kepada kita kekayaan kekal, dan membuat kita menjadi anggota keluarga kerajaan, anak-anak dari Raja Sorgawi.

Tidak ada batasan untuk berbuat baik. Jika Anda membuat Firman Tuhan sebagai aturan dalam kehidupan, dan memutuskan tindakan-tindakan Anda berdasarkan petunjukNya, membuat seluruh tujuan dan usaha dalam menyelesaikan tugas Anda sebagai berkat dan bukan sebagai kutuk bagi orang lain, maka kesuksesan akan menghiasi usaha Anda. Anda telah menempatkan diri Anda dalam suatu hubungan dengan Tuhan: Anda telah menjadi saluran terang kepada orang lain. Anda dihormati dengan menjadi kawan sekerja Yesus; dan tidak ada penghormatan yang lebih tinggi yang Anda bisa dapatkan daripada siraman berkat dari mulut Juruselamat: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia.” Matius 25:23.