Ayat Inti : “Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Habakuk 2:4 {ITB}

Pada suatu waktu, ketika sedang merenungkan mengenai masa depan, Habakuk berkata, “Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku.” Habakuk 2:1. Dengan anggun Tuhan menjawabnya: “Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya…. Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Habakuk 2:2,4.

Iman yang menguatkan Habakuk dan semua orang yang suci dan benar pada hari-hari pencobaan besar itu adalah iman yang sama yang menopang umat-umat Tuhan pada hari ini. Pada jam-jam yang tergelap, dan di bawah keadaan yang paling menakutkan, orang Kristen dapat menjaga jiwanya untuk tetap tinggal di dalam sumber segala terang dan kuasa. Hari demi hari, melalui iman kepada Tuhan, harapan dan keberaniannya akan diperbaharui. “Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Dalam pelayanan kepada Tuhan, tidak perlu ada kesedihan, keragu-raguan, atau pun ketakutan. Tuhan akan memenuhi lebih dari harapan mereka yang menaruh kepercayaan kepada-Nya.  Dia akan memberikan mereka hikmat yang dibutuhkan untuk berbagai macam kebutuhan.

Kita harus menghargai dan mengembangkan iman yang telah disaksikan oleh para nabi dan para rasul—iman yang menggenggam janji-janji Tuhan dan menunggu keselamatan menurut waktu dan jalan yang ditetapkan-Nya. Perkataan nubuatan yang pasti akan digenapi pada saat Kedatangan yang penuh dengan kemuliaan dari Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Waktu penantian sepertinya begitu lama, orang-orang bisa saja tertekan oleh keadaan-keadaan yang mematahkan semangat, banyak orang yang telah dipercaya bisa saja terjatuh dalam perjalanan; tetapi melalui nabi yang berusaha untuk menyemangati bangsa Yehuda pada waktu kemurtadan yang tidak tertandingi itu, marilah kita dengan yakin menyatakan, “TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!” Habakuk 2:20. Marilah kita selalu mengingat pekabaran yang menyemangatkan, “Penglihatan itu masih menanti saatnya …; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh…. Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Habakuk 2:2-4.