Ayat Inti : “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.” Yohanes 7:17 {ITB}

Sebelum Yesus menghadapi pertentangan akhirnya dengan kuasa kegelapan, Ia mengarahkan mata-Nya ke sorga dan berdoa bagi murid-murid-Nya.

Yesus membawa di dalam doa-Nya, agar orang-orang yang percaya kepada-Nya dijauhkan dari kuasa kegelapan dunia, dan dikuduskan melalui kebenaran. Ia tidak meninggalkan kita dalam dugaan yang samar-samar mengenai apakah kebenaran itu, akan tetapi menambahkan, “Firman-Mu adalah kebenaran.” Firman Tuhan merupakan media yang akan digunakan untuk menguduskan kita.

Oleh karena inilah, merupakan salah satu hal yang terpenting supaya kita mengenal perintah Alkitab yang kudus. Sangatlah penting bagi kita untuk mengerti Firman kehidupan karena Firman itulah yang digunakan oleh para murid Yesus yang mula-mula untuk mengenal rencana keselamatan. Kita akan dinilai bersalah jika karena ketidakpedulian kita sendiri, kita tidak mengenal pernyataan Firman Tuhan. Tuhan telah memberikan kita Firman-Nya, pewahyuan dari kehendak-Nya, dan telah menjanjikan Roh Kudus bagi orang yang memintanya, untuk menuntun mereka menuju seluruh kebenaran; dan setiap jiwa yang benar-benar rindu untuk melakukan kehendak-Nya pun akan mengetahui ajaran-Nya.

Sejak waktu dimana Yesus menghadapi kesombongan dan ketidakpercayaan umat manusia, tidak ada perubahan di dalam perilaku manusia di bumi ini mengenai agama Yesus. Para pelayan Kristus pun harus mencapai semangat yang sama dalam menghadapi perlawanan dan hinaan, dan harus “pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.”

Ajaran Yesus sangat sederhana, jelas, dan mendalam. Kebenaran praktis yang Ia sampaikan memiliki kuasa yang meyakinkan, dan menyita perhatian orang banyak. Banyak orang berlama-lama berada di dekat-Nya, mengagumi hikmat-Nya. Perilaku-Nya selaras dengan kebenaran agung yang dinyatakan-Nya. Tidak ada penyesalan dan kebimbangan, tidak ada bayang keraguan atau ketidakpastian dalam pernyataan-Nya. Ia menyampaikan perihal lahiriah dan sorgawi, mengenai umat manusia dan perihal Ilahi, dengan otoritas yang positif; dan orang-orang pun “takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.”

Adalah sebuah hal yang paling penting dan harus menjadi perhatian bagi kita untuk mengerti apa itu kebenaran, dan permohonan kita pun harus dipanjatkan dengan penuh kesungguhan sehingga kita akan dituntun kepada kebenaran yang utuh.