Ayat Inti : “Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.” 1 Korintus 9:22 {ITB}

Semua orang harus mempelajari secara seksama bagaimana mereka bisa menjadi berguna dan menjadi berkat bagi orang-orang yang berhubungan dengan mereka.

Siapa saja yang mengaku anak Tuhan harus terus-menerus mencamkan dalam pikiran mereka bahwa mereka adalah misionaris, yang dalam pekerjaan mereka dihadapkan dengan orang-orang dengan berbagai jenis pola pikiran. Akan ada orang-orang yang tidak jujur dalam hubungan mereka dengan sesamanya; akan ada kaum bangsawan, orang yang dipenuhi kesia-siaan, orang yang bangga, orang yang sembrono, orang yang mendiri, orang yang suka mengeluh, orang yang putus asa, orang yang fanatik, orang yang egois, orang yang pemalu, orang yang sensitif, orang yang intelek, orang yang ber-tata krama, orang yang gelisah, orang yang tidak memiliki sopan santun, dan orang yang dangkal… Berbagai macam pola pikiran ini tidak bisa diperlakukan dengan sama; namun semuanya – baik kaya atau miskin, tinggi maupun rendah, mandiri ataupun tidak – membutuhkan kebaikan, simpati, kebenaran, dan kasih sayang. Melalui hubungan-hubungan yang kita bangun, pikiran kita seharusnya mendapatkan perbaikan dan penyempurnaan. Kita saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, dieratkan oleh ikatan tali persaudaraan.

Kekristenan bisa melakukan kontak langsung dengan dunia melalui hubungan sosial. Setiap pria dan wanita yang sudah mengecap kasih Kristus dan menerima terang Ilahi di dalam hatinya, diwajibkan oleh Tuhan untuk menerangi jalan dari orang-orang yang belum mengenal jalan kebenaran…

Kita harus mengakui Kristus dengan berani dan terbuka, menampilkan kelemahlembutan, kerendahan hati, dan kasih Kristus di dalam karakter kita sehingga orang-orang akan terpesona oleh indahnya kekudusan.

Kekuatan sosial, yang dikuduskan oleh Roh Kristus, harus ditingkatkan dalam membawa jiwa-jiwa kepada Sang Juruselamat… Kita harus memiliki Kristus di dalam diri kita sebagai mata air kehidupan yang mengalirkan kehidupan kekal, menyegarkan setiap jiwa yang berinteraksi dengan kita.