Ayat Inti : “Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri.” Roma 14:7 {ITB}
Orang muda pada umumnya menjalankan kehidupan mereka seolah-olah masa percobaan yang berharga, di mana kasih karunia masih ada, merupakan sebuah liburan panjang dimana mereka ditempatkan di dunia untuk dihibur dan dimanjakan dengan kesenangan yang terus menerus. Setan telah melakukan usaha yang khusus untuk membawa orang-orang muda menemukan kesenangan dalam hiburan duniawi dan untuk membenarkan diri mereka dengan menunjukkan bahwa hiburan-hiburan ini tidak berbahaya, tidak salah, dan bahkan penting bagi kesehatan.
Gairah untuk keriaan dan hiburan yang menyenangkan merupakan sebuah cobaan dan perangkap bagi umat Tuhan, terutama bagi orang-orang muda. Iblis terus-menerus mempersiapkan bujukan dan rayuan untuk mengalihkan perhatian umat Tuhan dari usaha persiapan yang khidmat bagi masa yang akan datang. Melalui bantuan orang-orang dunia, iblis mempertahankan kesenangan yang berkelanjutan untuk membujuk orang yang tak berjaga-jaga sehingga bergabung di dalam kesenangan duniawi. Ada banyak pertunjukan, ajaran, dan pilihan hiburan tanpa batas yang dirancang untuk membawa manusia menuju kecintaan akan hal-hal duniawi; dan melalui persatuan dengan dunia inilah iman menjadi lemah.
Kesenangan duniawi bersifat memikat; dan untuk kenikmatannya yang bersifat sementara – banyak orang telah mengorbankan persahabatan Surga, termasuk damai sejahtera, kasih, dan sukacita yang dapat diperoleh melaluinya.
Umat Kristen memiliki banyak sumber kebahagiaan di bawah perintah mereka, dan mereka dapat memutuskan dengan kecermatan yang tepat kesenangan mana yang sah dan benar. Mereka bisa menikmati hiburan yang tidak akan merusak pikiran atau mencemarkan jiwa, yang tidak akan mengecewakan, dan meninggalkan kesedihan sesudahnya yang merusak kehormatan diri maupun menghalangi jalan menuju hal-hal yang berguna. Jika mereka dapat membawa Yesus bersama mereka, dan memelihara roh penuh doa, barulah mereka benar-benar aman.
Dalam melihat panggilan mulia mereka, para orang muda di antara kita seharusnya… memikirkan benar-benar jalur yang akan mereka tempuh, mengingat bahwa ke mana mereka melangkah, yang lain akan mengikuti.