Ayat Inti : “Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.” 1 Korintus 13:12 {ITB}
Di surga, ketika tabir yang meredupkan pengelihatan kita akan dihilangkan, dan mata kita akan melihat keindahan dunia yang saat ini hanya dapat kita tangkap secara sekilas seperti melalui mikroskop; ketika kita melihat kemuliaan langit, yang sekarang hanya dapat dipindai jauh melalui teleskop; ketika, kutuk dosa dihapus, dan seluruh bumi akan muncul “dalam keindahan TUHAN, Allah kita,” betapa sebuah bidang pengetahuan akan terbuka untuk penelitian kita! Disana, pelajar ilmu pengetahuan alam dapat membaca catatan penciptaan, dan melihat tidak ada pengingat hukum kejahatan. Dia mungkin mendengarkan suara musik alam, dan tidak mendeteksi adanya catatan dari ratapan atau nada kesedihan. Dalam segala sesuatu yang diciptakan, ia hanya akan melacak satu tulisan tangan – dimana di seluruh alam semesta sesungguhnya “nama Allah tertulis besar,” dan tidak ada tanda sakit yang tersisa di bumi atau laut atau langit.
Disana, akan terbuka bagi pelajar sejarah suatu lingkup yang tak terbatas dan kekayaan yang tak terkatakan. Di dunia ini, dari sudut pandang Firman Tuhan, siswa tersebut diberikan pandangan akan cakupan sejarah yang luas, dan ia mungkin mendapatkan beberapa pengetahuan tentang prinsip-prinsip yang mengatur jalannya peristiwa manusia. Tapi pengelihatannya masih kabur dan pengetahuannya tidak lengkap. Baru ketika ia berdiri dalam terang kekekalan ia akan melihat segala sesuatu dengan jelas.
Tabir yang diletakkan antara dunia yang kasat mata dan tidak terlihat akan ditarik ke samping, dan hal-hal yang indah akan terungkap.
Di surga, semua orang yang telah bekerja dengan semangat yang tidak mementingkan diri akan melihat buah dari kerja keras mereka. Pelaksanaan akan setiap prinsip yang benar dan perbuatan yang mulia akan terlihat. Betapa sedikit hasil dari pekerjaan yang paling mulia memberikan hasil bagi pelakunya di dunia ini! Orang tua dan guru berbaring dalam tidur terakhir mereka, dan pekerjaan seumur hidup mereka seakan-akan telah dilakukan dengan sia-sia; mereka tidak tahu bahwa kesetiaan mereka telah membukakan mata air berkat yang tidak pernah bisa berhenti mengalir, dan pengaruh ini terulang seribu kali lipat. Di akhirat, perbuatan dan hasil dari semua ini akan terlihat.