Ayat Inti : “Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.” Ibrani 3:14 {ITB}
“Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: “Tidak akan ada penundaan lagi!”” Wahyu 10:5-6. Pesan ini mengumumkan akhir dari waktu nubuatan. Kekecewaan besar dari orang-orang yang menanti-nantikan kedatangan Tuhan pada tahun 1844 memang pahit bagi mereka yang sudah menanti-nantikan kedatangan-Nya dengan sungguh-sungguh. Tetapi adalah ketetapan Tuhan bahwa kekecewaan ini harus datang, dan bahwa hati orang banyak akan dinyatakan.
Tidak satupun awan yang telah jatuh di atas gereja tanpa Tuhan telah persiapkan; tidak satupun kekuatan lawan yang akan bangkit menggagalkan pekerjaan Tuhan tanpa Ia telah mengetahuinya terlebih dulu. Segala tujuan-Nya akan digenapi dan ditegakkan. Aturan-Nya akan berhubungan dengan tahta-Nya, dan sekalipun kekuatan setan dan manusia digabungkan, mereka tidak dapat menghancurkannya. Kebenaran diberkan dan dijaga oleh Tuhan; kebenaran akan hidup dan menang, walaupun seringkali hal tersebut nampak redup.
Injil Kristus merupakan hukum yang dicontohkan dengan baik dalam sebuah karakter. Tipu muslihat yang digunakan untuk melawan Injil-nya, setiap perangkat yang ada untuk membenarkan kebohongan, setiap kesalahan yang dipalsukan oleh kekuatan setan, pada waktunya akan hancur selama-lamanya, dan kemenangan kebenaran pun akan terbit seperti matahari pada siang hari. Matahari kebenaran akan bersinar dengan pemulihan pada sayapnya, dan seisi bumi pun akan dipenuhi kemuliaan-Nya.
Persoalan lama akan muncul kembali, dan teori-teori baru akan selalu muncul. Akan tetapi umat Tuhan tahu di mana mereka berdiri, yang di dalam iman dan penggenapan nubuatan mereka telah mengambil bagian di dalam pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga. Mereka memiliki sebuah pengalaman yang lebih berharga dibandingkan emas murni. Mereka berdiri seteguh batu karang, memegang awal kesetiaan mereka dengan penuh keyakinan sampai pada kesudahan.