Ayat Inti : “Yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.” Titus 2:14 {ITB}
Para pengikut Kristus telah ditebus untuk melakukan pelayanan. Tuhan kita mengajarkan bahwa tujuan kehidupan yang sejati adalah pelayanan. Kristus sendiri adalah pekerja, dan kepada semua pengikut-Nya, Dia memberikan hukum mengenai pelayanan—pelayanan kepada Tuhan dan kepada sesama manusia. Di sini Kristus telah menyatakan kepada dunia tentang pengertian mengenai kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan pemahaman yang diketahui manusia. Dengan hidup untuk melayani sesama, manusia dibawa untuk berhubungan dengan Kristus. Hukum mengenai pelayanan menjadi rantai penghubung yang mengikat kita kepada Tuhan dan kepada sesama manusia.
Kepada para pelayan-Nya, Kristus melakukan “pekerjaan-pekerjaan baik-Nya”—sesuatu yang bermanfaat bagi Tuhan. Dia memberikan “kepada setiap orang pekerjaannya.” Setiap orang memiliki tempat dalam rencana kekekalan Surga. Setiap orang harus bekerja bersama-sama dengan Kristus untuk keselamatan jiwa-jiwa. Ada jaminan yang sama mengenai tempat yang disiapkan bagi kita di rumah-rumah surgawi sebagaimana juga tempat khusus yang ditunjuk di bumi dimana kita harus bekerja bagi Tuhan.
Orang-orang yang mau bekerja bersama dengan Tuhan harus berjuang untuk menyempurnakan setiap organ tubuh dan kualitas pikiran. Pendidikan sejati adalah persiapan kekuatan fisik, mental, dan moral untuk pelaksanaan setiap tugas; pendidikan ini adalah pelatihan tubuh, pikiran, dan jiwa untuk pelayanan ilahi.
Dari setiap orang Kristen, Tuhan menuntut pertumbuhan di dalam efisiensi dan kemampuan dalam setiap aspek. Kristus telah membayarkan upah kita, yaitu darah-Nya sendiri dan penderitaan, untuk memastikan bahwa kita melayani dengan sukarela. Dia datang ke dunia untuk memberi kepada kita suatu teladan tentang bagaimana kita seharusnya bekerja dan semangat apa yang harus kita bawa dalam pekerjaan kita. Dia menginginkan kita untuk menunjukkan bagaimana kita dapat dengan sebaik-baiknya memajukan pekerjaan-Nya dan memuliakan nama-Nya di dunia, yang dimahkotai dengan kehormatan, dengan kasih sayang yang terbaik, sebagai seorang Bapa yang “sangat mengasihi dunia, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”