Ayat Inti : “Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja! Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja yang baik dan peramah, tetapi juga yang bengis.” 1 Petrus 2:17-18 {ITB}

Sang rasul dengan jelas menggambarkan sikap yang harus dipelihara terhadap otoritas sipil: “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” 1 Petrus 2:13-17

Tugas kita adalah untuk mentaati hukum di negara kita dalam setiap hal, kecuali jika hal itu bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi, yang Tuhan sampaikan dengan suara yang terdengar dari Sinai dan Ia pahat di atas loh batu dengan jari-Nya sendiri. Sepuluh taurat Tuhan merupakan dasar dari segala kebenaran dan hukum yang baik. Orang-orang yang mencintai perintah Tuhan akan menyesuaikan diri terhadap setiap hukum yang baik dari negara mereka.

Hendaklah kita menganggap pemerintahan manusia sebagai perwakilan Ilahi dan mengajarkan bahwa ketaatan terhadapnya sebagai sebuah tugas yang harus kita junjung tinggi, dalam lingkup yang sah. Akan tetapi, ketika pernyataan dari pemerintahan tersebut bertentangan dengan pernyataan Tuhan, kita harus lebih menghormati Tuhan dibandingkan manusia. Firman Tuhan harus diakui di atas segala undang-undang manusia. Perkataan “Beginilah firman Tuhan” tidak boleh dikesampingkan demi “beginilah firman gereja” atau “beginilah firman negara.” Mahkota Kristus haruslah diangkat diatas segala mahkota penguasa duniawi.

Kita tidak diminta untuk menentang kekuasaan. Perkataan kita, baik secara lisan maupun tertulis, harus diperhatikan dengan seksama.

Ajarkanlah orang-orang untuk menyesuaikan diri dalam segala sesuatu kepada hukum di negara mereka saat mereka dapat melakukannya tanpa bertentangan dengan hukum Tuhan.