Ayat Inti : “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.” Kisah Para Rasul 2:2-4 {ITB}
Roh Kudus turun dengan melimpah dan menyentuh hati setiap murid yang sedang menunggu sambil berdoa. Tuhan yang Tidak Terbatas menyatakan DiriNya Sendiri dalam kuasa kepada gerejaNya. Seolah-olah kuasa ini telah ditahan bertahun-tahun lamanya, dan sekarang Surga bersukacita karena dapat mencurahkan kekayaan karunia Roh Kudus keatas gereja.
Kecurahan Roh Kudus pada zaman para rasul merupakan “hujan awal” dan betapa mulia hasilnya. Tetapi akan lebih berlimpah-limpah hasil dari hujan akhir.
Hingga akhir zaman, kehadiran Roh Kudus akan tetap tinggal didalam gereja yang benar.
Tetapi mendekati tuaian akhir di bumi, pemberian khusus karunia rohani dijanjikan untuk mempersiapkan gereja dalam menyambut kedatangan Anak Manusia. Kecurahan Roh Kudus diumpamakan seperti turunnya hujan akhir; dan untuk kuasa yang akan diberikan ini maka umat Kristen menaikkan permohonannya kepada Tuan pemilik tuaian “pada waktu hujan akhir”. Sebagai jawabannya, “Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikannya kepada mereka”. Zakharia 10:1 {ITB}
Hanya mereka yang secara konstan menerima persediaan kasih karunia yang baru akan memiliki kuasa yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka setiap hari dan sesuai dengan kemampuan mereka untuk menggunakan kuasa tersebut. Gantinya menunggu suatu hari di masa depan dimana melalui pencurahan khusus kuasa rohani mereka akan menerima satu mukjizat untuk memenangkan jiwa, mereka menyerahkan diri mereka setiap hari kepada Tuhan, sehingga Ia dapat membentuk mereka menjadi bejana untuk maksud yang Ia inginkan. Setiap hari mereka memperluas kesempatan untuk melayani di tempat yang ada pada jangkauan mereka. Setiap hari mereka bersaksi bagi Tuannya dimanapun mereka berada, baik itu di rumah yang hina atau di tempat umum yang baik.