Ayat Inti : “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” Yeremia 29:12-13 {ITB}
Ada dua jenis doa–doa secara formalitas dan doa iman. Pengulangan akan kata-kata yang biasa diucapkan ketika hati kita tidak merasa memerlukan Tuhan adalah doa secara formalitas. Kita harus sangat berhati-hati di dalam doa-doa kita untuk mengungkapkan keinginan hati kita dan hanya mengatakan apa yang benar-benar kita maksudkan. Semua kata berbunga-bunga yang kita ucapkan tidak sebanding dengan satu keinginan yang suci. Doa-doa yang paling fasih hanyalah merupakan pengulangan yang sia-sia jika mereka tidak mengungkapkan perasaan hati kita yang sesungguhnya. Tetapi doa yang datang dari hati yang sungguh-sungguh, ketika keinginan sederhana dari jiwa kita diekspresikan sama seperti kita meminta pertolongan seorang teman duniawi, dan mengharapkan bahwa hal itu akan diberikan–inilah yang disebut doa iman. Pemungut cukai yang pergi ke Bait Suci untuk berdoa adalah contoh yang baik dari seorang penyembah yang tulus dan setia. Dia merasa bahwa dia adalah seorang berdosa, dan kebutuhannya yang besar ditunjukkan dari luapan permohonannya, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Lukas 18:13.
Setelah kita menaikkan permohonan kita, kita harus menjawabnya sejauh yang kita bisa, dan tidak menunggu Tuhan untuk melakukan bagi kita apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri. Pertolongan Tuhan disimpan dengan persediaan yang cukup bagi semua orang yang memintanya. Bantuan Ilahi akan dikombinasikan dengan usaha, aspirasi, dan energi manusia. Tetapi kita tidak bisa mencapai benteng surga tanpa mendaki untuk diri kita sendiri. Kita tidak dapat ditanggung oleh doa-doa dari orang lain ketika kita sendiri lalai untuk berdoa; sebab Tuhan tidak menyediakan persediaan tersebut bagi kita. Sifat-sifat yang tidak menyenangkan dari karakter kita tidak dihapus dan diganti dengan sifat-sifat yang murni dan indah, tanpa adanya usaha dipihak kita.
Dalam upaya kita untuk mengikuti pola yang disediakan oleh Tuhan, kita mungkin akan membuat garis yang bengkok. Tetapi hendaklah kita tidak berhenti berusaha. Kegagalan sementara harus membuat kita bersandar lebih berat kepada Kristus.