Ayat Inti : “Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!”” Wahyu 7:2-3 {ITB}

Empat malaikat yang perkasa masih menahan keempat angin bumi. Kerusakan bumi yang mengerikan belum boleh dilakukan seutuhnya. Kecelakaan-kecelakaan di darat dan di lautan; kematian yang terus-menerus bertambah oleh karena badai, angin ribut, kecelakaan kereta api, kebakaran besar; banjir bandang, gempa bumi, dan angin topan akan membangkitkan amarah bangsa-bangsa kepada suatu pertempuran yang mematikan, sementara empat malaikat menahan keempat angin bumi, menghalangi kemarahan setan yang mengerikan hingga para pelayan Tuhan dimeteraikan di dahi mereka.

Malaikat-malaikat menahan keempat angin bumi, yang dilambangkan sebagai seekor kuda marah yang berusaha melepaskan diri dan berlari menjejak di atas seluruh muka bumi, membawa kehancuran dan kematian dalam setiap langkahnya.

Sebuah konflik yang mengerikan ada di hadapan kita. Kita sudah dekat kepada pertempuran hari besar Tuhan yang Maha Kuasa. Apa yang sudah ditahan harus dilepaskan. Malaikat kemurahan melipat sayapnya, bersiap-siap untuk turun dari takhtanya dan meninggalkan dunia kepada kuasa setan. Pemerintahan dan kekuasaan di atas bumi berada di dalam pemberontakan yang pahit melawan Tuhan Penguasa surga. Mereka dikuasai dengan kebencian terhadap orang-orang yang melayani-Nya, dan sangat segera, akan ada suatu pertempuran akhir yang hebat antara kuasa yang baik dan jahat. Bumi akan menjadi medan pertempuran –  kancah akhir dari pertempuran dan kemenangan terakhir.

Sementara tangan para malaikat mulai melepaskan, dan keempat angin bumi mulai berhembus, mata Yesus yang penuh kasih karunia menatap umat sisanya yang belum dimeteraikan, dan Ia pun mengangkat tangan-Nya kepada Bapa memohon kepada Bapa karena Ia telah menumpahkan darah-Nya bagi mereka. Kemudian malaikat lain ditugaskan untuk segera terbang kepada empat malaikat dan meminta mereka untuk menahan angin itu sampai para pelayan Tuhan dimeteraikan dengan meterai Tuhan yang hidup pada dahi mereka.