Ayat Inti : “Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.” Efesus 1:18 {ITB}

Seluruh pengetahuan yang benar dan pengembangan yang sejati memiliki sumber mereka di dalam pengetahuan akan Allah. Di mana pun kita berpaling, di alam fisik, mental, atau pun rohani; di dalam segala hal yang kita lihat, terlepas dari hawar dosa, pengetahuan ini terungkap. Apapun garis penyelidikan yang kita kejar, dengan tujuan yang tulus untuk sampai pada kebenaran, kita dibawa untuk berhubungan dengan hal yang tak terlihat, sebuah Kecerdasan yang bekerja di dalam dan melalui semua. Pikiran manusia dibawa ke dalam persekutuan dengan pikiran Allah, yang terbatas dengan yang Tak Terbatas. Pengaruh persekutuan tersebut pada tubuh dan pikiran dan jiwa ada di luar perkiraan.

Di dalam persekutuan ini ditemukan pendidikan yang tertinggi. Ini adalah metode pembangunan Allah sendiri. “Kenalilah sekarang dirimu dengan dia” adalah pesan-Nya kepada umat manusia. Metode yang diuraikan dalam kata-kata ini adalah metode yang diikuti dalam pendidikan Adam. Ketika dalam kemuliaan kedewasaan yang tanpa dosa, Adam berdiri di Eden suci, demikian cara Allah mendidiknya.

Ketika Adam diciptakan dari tangan Sang Pencipta, ia memiliki, di alam fisik, mental, dan rohani, rupa sesuai Penciptanya. “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya” (Kejadian 1:27), dan adalah tujuan-Nya supaya semakin lama manusia hidup, semakin lengkap lagi mereka harus mengungkapkan gambar dan kemuliaan Sang Pencipta. Seluruh kecakapan mampu untuk dikembangkan; kapasitas dan semangat mereka terus meningkat. Besarlah ruang lingkup yang ditawarkan untuk latihan mereka, mulia hal-hal yang dibuka untuk penelitian mereka. Muka dengan muka, dan dari hati ke hati, persekutuan dengan Penciptanya adalah hak istimewa yang tinggi. Jika saja ia tetap setia kepada Allah, semua ini akan menjadi miliknya selamanya.

Tetapi oleh pembangkangan, hal ini dikorbankan. Melalui dosa, rupa ilahi dirusak, dan hampir seluruhnya dilenyapkan. Kekuatan fisik manusia menjadi lemah, kapasitas mentalnya berkurang, pengelihatan rohaninya redup. Dia telah menjadi subjek dari kematian. Namun manusia tidak dibiarkan tanpa harapan. Dengan kasih dan rahmat yang tak terbatas, rencana keselamatan telah dibuat, dan kehidupan masa percobaan diberikan. Untuk mengembalikan di dalam keluarga manusia citra Pencipta mereka, untuk membawa mereka kembali ke kesempurnaan di mana mereka diciptakan, untuk mempromosikan pengembangan tubuh, pikiran, dan jiwa, supaya tujuan ilahi dalam penciptaan mereka mungkin diwujudkan – ini menjadi karya penebusan. Inilah objek dari pendidikan, objek besar kehidupan.