Ayat Inti : “Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN! Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” 1 Tawarikh 16:10-11 {ITB}

Doa tidak dipahami sebagaimana mestinya. Doa kita tidak memberitahukan Tuhan sesuatu yang Dia tidak tahu. Tuhan mengenal rahasia setiap jiwa. Doa kita tidak perlu panjang dan keras. Tuhan membaca pikiran yang tersembunyi. Kita dapat berdoa secara rahasia, dan Dia yang melihat rahasia akan mendengar, dan akan membalas kita secara terbuka.

Doa-doa yang diberikan kepada Tuhan untuk mengatakan kepada-Nya semua kebobrokan kita, ketika kita tidak merasa celaka sama sekali, adalah doa yang penuh kemunafikan. Adalah doa yang dipenuhi penyesalan yang dianggap oleh Tuhan. “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.”

Doa tidak dimaksudkan untuk bekerja melakukan perubahan dalam Tuhan; tetapi doa membawa kita untuk selaras dengan Tuhan. Doa tidak mengambil tempat tugas. Doa yang diberikan begitu sering dan sungguh-sungguh tidak akan pernah diterima oleh Tuhan di tempat persepuluhan kita. Doa tidak akan membayar hutang kita kepada Tuhan.

Kekuatan yang diperoleh dalam doa kepada Tuhan akan mempersiapkan kita untuk tugas kita sehari-hari. Godaan yang kita alami setiap hari membuat doa menjadi suatu keharusan. Agar kita dapat dipelihara dalam kekuatan Tuhan oleh iman, keinginan dalam pikiran kita harus terus naik dalam doa.

Ketika kita dikelilingi oleh pengaruh yang berusaha untuk menjauhkan kita dari Tuhan, petisi kita untuk bantuan dan kekuatan harus tidak mengenal lelah. Kecuali begitu, kita tidak akan pernah berhasil dalam menghancurkan kesombongan dan mengatasi kekuatan godaan dan dosa yang menjauhkan kita dari Juruselamat. Cahaya kebenaran yang menguduskan hidup, akan menemukan di dalam penerimanya hawa nafsu dosa dari hati yang sedang berjuang untuk penguasaan, dan yang membuatnya perlu untuk meregangkan setiap saraf dan mengerahkan semua kekuatan untuk melawan Setan, supaya dia dapat menaklukkan itu semua melalui jasa-jasa Kristus.