September 11 – Kehidupan Yohanes dan Yudas yang Berlawanan

Ayat Inti : “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” 1 Yohanes 2:16 {ITB}

Yohanes dan rekan-rekan rasul lainnya berada di sebuah sekolah di mana Kristus merupakan gurunya… Yohanes menghargai setiap pelajaran dan terus-menerus berusaha menjadikan hidupnya selaras dengan Pola Surgawi. Pelajaran dari Yesus – yang mengajarkan kelemahlembutan, kerendahan hati, dan kasih sebagai elemen-elemen penting untuk bertumbuh di dalam anugerah dan kesiapan untuk melakukan pekerjaan-Nya – merupakan nilai tertinggi bagi Yohanes.

Pelajaran yang edukatif bisa diambil dari perbedaan yang mencolok antara karakter Yohanes dan Yudas. Yohanes merupakan sebuah gambaran hidup dari pengudusan. Di sisi lain, Yudas memiliki rupa ibadah secara lahiriah, namum karakternya lebih bersifat kegelapan daripada Ilahi. Ia mengaku sebagai murid Kristus, namun perkataan dan pekerjaannya menyangkal Kristus.

Yudas memiliki kesempatan berharga yang sama seperti yang dimiliki Yohanes untuk belajar dan mengikuti Sang Teladan. Ia mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh Kristus, dan karakternya bisa saja diubahkan oleh anugerah Ilahi. Namun, sementara Yohanes dengan sungguh-sungguh berperang melawan dosa-dosanya dan berusaha untuk menyatu dengan Kristus, Yudas menganiaya hati nuraninya, menyerah diri kepada pencobaan, dan mengikat dirinya kepada kebiasaan tidak jujur yang mengubah dirinya menjadi serupa dengan gambar iblis.

Kedua rasul ini menggambarkan umat Kristen. Semuanya mengaku sebagai pengikut Kristus; tetapi sementara kelompok yang satu berjalan di dalam kerendahan hati dan kelemahlembutan, meneladani Yesus, kelompok yang lain menunjukkan bahwa mereka bukanlah pelaku Firman, melainkan pendengar saja. Kelompok yang satu dikuduskan melalui kebenaran; kelompok yang lain tidak mengerti apa-apa tentang kuasa anugerah Ilahi yang mengubahkan. Kelompok yang pertama berusaha mematikan diri mereka setiap hari dan mengalahkan dosa. Kelompok yang kedua memanjakan hawa nafsu mereka, dan menjadi hamba setan.