Ayat Inti : “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Mazmur 1:1-2 {ITB}

Adalah penting untuk setiap penduduk Kerajaan Tuhan untuk taat kepada aturan Tuhan, sehingga kemuliaan kekal-Nya dapat berdiri sempurna. Orang-orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus, diuji di dalam hidup ini sehingga dapat dilihat apakah mereka taat atau tidak kepada Tuhan. Ketaatan akan membuahkan kebahagiaan, dan akan menjamin upah hidup yang kekal.

Kegagalan Adam di satu titik membawa akibat yang mengenaskan, dan dosa pun tumbuh ke dalam sebuah ukuran yang begitu besar sehingga tidak bisa diukur lagi. Akan tetapi, di tengah-tengah pemberontakan dan kemurtadan, di antara manusia yang tidak setia, bebal, dan keras kepala, Tuhan memandang kepada orang-orang yang mengasihi Dia dan memelihara ketetapan-Nya, sambil berkata, “Aku mengasihi orang yang mengasihi aku,” dan akan membuat mereka mewarisi harta kekayaan. “Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.” Ulangan 32:41.

Kristus hidup berdasarkan prinsip moral pemerintahan Tuhan dan memenuhi setiap persyaratan hukum Tuhan. Ia merepresentasikan kebaikan hukum Tuhan di dalam kehidupan-Nya sebagai manusia. Fakta bahwa hukum taurat itu kudus, benar, dan baik harus disaksikan di hadapan semua bangsa, lidah, dan ras – kepada makhluk sorgawi, para malaikat, serafim, dan kerubim. Prinsip-prinsip hukum Tuhan dinyatakan di dalam karakter Yesus Kristus, dan barangsiapa yang bekerja sama dengan Kristus, mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, dan akan menumbuhkan karakter Ilahi dan menjadi sebuah gambaran hukum Ilahi. Kristus di dalam hati akan membawa orang tersebut ke dalam cengkeraman ketaatan akan kebenaran secara seutuhnya, di dalam tubuh, jiwa, dan roh. Pengikut Kristus yang sejati akan berada di dalam kelarasan pikiran dan kehendak, dan karakter Tuhan, dan prinsip-prinsip hukum Tuhan yang menjangkau setiap aspek kehidupan akan didemonstrasikan di dalam manusia.

Setan telah menyatakan bahwa Tuhan tidak mengetahui apapun mengenai penyangkalan diri, anugerah, dan kasih, melainkan keras, penuh tuntutan, dan tidak mengampuni. Setan tidak pernah merasakan kasih Tuhan yang penuh pengampunan; karena ia tidak pernah mempraktekkan pertobatan yang sungguh-sungguh. Gambarannya mengenai Tuhan salah; ia merupakan saksi yang salah, pendakwa manusia yang membuang kuk iblis dan kembali setia kepada Tuhan Penguasa sorga.